Laman

Kamis, 13 Januari 2011

Rambut Rontok Berjilbab, Siapa Takut !!!
Penulis: Ummu Salamah 

 

Bagi wanita, rambut adalah mahkota tubuh. Akan tetapi, bagi wanita berjilbab rambut merupakan salah satu aurat yang harus ditutupi. Kendati demikian, bukan berarti rambut wanita berjilbab tidak dirawat, bahkan justru harus lebih diperhatikan. Jika terlalu sering ditutup rambut akan lembab dan “kepanasan” sehingga bisa menimbulkan kerontokan dan mengundang ketombe.

Sebenarnya kerontokan merupakan proses alamiah bagi rambut. Akan tetapi, jika berlangsung terus-menerus, kerontokan akan mengakibatkan kebotakan. Jika kerontokan rambut berkisar antara 80 hingga 100 helai per hari, ini masih dianggap wajar. Tetapi jika melebihi 100 helai rambut per hari, baru dikatakan tidak normal.
Kerontokan Rambut dan Penyebabnya
Banyak faktor yang menyebabkan kerontokan rambut. Di antaranya pemakaian sampo yang tidak tepat, sering dikuncir, atau langsung mengenakan jilbab segera setelah keramas tanpa mengeringkannya dulu.
Selain itu, pemakaian obat-obatan yang salah juga bisa menyebabkan kerontokan, terutama dari jenis obat yang berfungsi mencairkan darah. Penyakit juga dapat mengakibatkan kerontokan rambut di antaranya adalah tifus, penyakit yang timbul akibat terlalu banyak mengonsumsi vitamin A, atau penyakit yang kekurangan berbagai zat penting seperti Zinc (terkadang dijumpai pada vegetarian). Ketegangan atau tekanan jiwa (stres), dan gangguan psikis lainnya juga bisa menjadi sebab terjadinya kerontokan rambut.
Tips Merawat Rambut
Rambut yang sering ditutupi jilbab biasanya mudah berkeringat dan sangat lembab. Terlebih jika wanita berjilbab ini mempunyai aktivitas yang sangat tinggi. Berikut ini tips yang bisa ukhtiy gunakan untuk mencegah kerontokan pada rambut:
  1. Keramas secara teratur
  2. Rajin menyisir rambut (3 x dalam sehari). Dengan menyisir rambut sama halnya dengan melakukan pemijitan kulit kepala, yang berarti dapat membantu kelancaran peredaran darah.
  3. Gunakan sisir plastik yang bergigi jarang.
  4. Hindari menarik garis belahan rambut hanya pada 1 sisi, karena kerontokan bisa berawal di garis belahan rambut.
  5. Hindari mengikat rambut dengan ikatan yang kencang, apalagi dengan menggunakan karet gelang. Hal ini akan mengakibatkan trauma bagi rambut. Gunakan ikat rambut yang berlapis kain untuk mengikat rambut.
  6. Jangan biarkan rambut terikat terus.
  7. Hindari memakai kerudung/jilbab saat rambut dalam keadaan basah. Karena akan mempertinggi kadar kelembaban rambut yang menyebabkan rambut menjadi rontok.
  8. Sampo yang digunakan pun harus sesuai dengan kondisi rambut berjilbab. Sebaiknya memakai sampo yang banyak mengandung sari lidah buaya. Tanaman itu berkhasiat memperbaiki pertumbuhan rambut dan mengurangi kerontokan. Bisa pula memakai sampo kelapa hijau dan yang berasal dari sari akar wortel.
Wallahu a’lam bishowab.
***
Artikel www.muslimah.or.id
Maroji’:
  1. Sentuhan Nilai Kefikihan untuk Wanita Syekh Dr. Shaleh bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan
  2. Kafemuslimah.com
  3. Atti Melati K. (Pikiran Rakyat)

Rabu, 05 Januari 2011


Ucapan “Shadaqallahul ‘Azhim” setelah membaca Al Quran?

Bacaan “shadaqallahul ‘azhim” setelah membaca Al Qur’an merupakan perkara yang tidak asing bagi kita tetapi sebenarnya tidak ada tuntunannya, termasuk amalan yang tidak ada contoh dari Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam dan para sahabatnya, bahkan menyelisihi amalan Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam ketika memerintahkan Ibnu Mas’ud untuk berhenti dari membaca Al Qur’an dengan kata “hasbuk”(cukup), dan Ibnu Mas’ud tidak membaca shadaqallahul’adzim.
Dalam Shahih Al Bukhari disebutkan:
Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata bahwa Nabi Shalallahu’alaihi wa sallam telah berkata kepadaku, “Bacakan kepadaku (Al Qur’an)!” Aku menjawab, “Aku bacakan (Al Qur’an) kepadamu? Padahal Al Qur’an sendiri diturunkan kepadamu.” Maka Beliau menjawab, “Ya”. Lalu aku membacakan surat An Nisaa’ sampai pada ayat 41. Lalu beliau berkata, “Cukup, cukup.” Lalu aku melihat beliau, ternyata kedua matanya meneteskan air mata.
Syaikh Muhammad Musa Nashr menyatakan, “Termasuk perbuatan yang tidak ada tuntunannya (baca: bid’ah) yaitu mayoritas qori’ (orang yang membaca Al Qur’an) berhenti dan memutuskan bacaannya dengan mengatakan shadaqallahul ‘azhim, padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghentikan bacaan Ibnu Mas’ud dengan mengatakan hasbuk (cukup). Inilah yg dikenal para salaf dan tidak ada keterangan bahwa mereka memberhentikan atau mereka berhenti dengan mengucapkan shadaqallahul ‘azhim sebagaimana dianggap baik oleh orang-orang sekarang”. (Al Bahtsu wa Al Istiqra’ fi Bida’ Al Qurra’, Dr Muhammad Musa Nashr, cet 2, th 1423H)
Kemudian beliau menukil pernyataaan Syaikh Mustafa bin Al ‘Adawi dalam kitabnya Shahih ‘Amal Al Yaumi Wa Al Lailhlm 64 yang berbunyi, “Keterangan tentang ucapan Shadaqallahul’azhim ketika selesai membaca Al Qur’an: memang kata shadaqallah disampaikan Allah dalam Al Qur’an dalam firman-Nya,
قُلْ صَدَقَ اللَّهُ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Katakanlah:’Benarlah (apa yang difirmankan) Allah.’ Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik.” (Qs Ali Imran:95)
Memang benar, Allah Maha Benar dalam setiap waktu. Namun masalahnya kita tidak pernah mendapatkan satu hadits pun yang menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhiri bacaannya dengan kata “Shadaqallahul’azhim.”
Di sana ada juga orang yang menganggap baik hal-hal yang lain namun kita memiliki Rasulullah shallallanhu’alaihi wa sallam sebagai contoh teladan yang baik. Demikian juga kita tidak menemukan satu atsar, meski dari satu orang sahabat walaupun kita mencukupkan pada hadits-hadits Nabi shallallanhu’alaihi wa sallam setelah kitab Allah dalam berdalil terhadap masalah apa pun. Kami telah merujuk kepada kitab Tafsir Ibnu Katsir, Adhwa’ Al Bayan, Mukhtashar Ibnu katsir dan Fathul Qadir, ternyata tak satu pun yang menyampaikan pada ayat ini, bahwa Rasulullah shallallanhu’alaihi wa sallam pernah mengakhiri bacaannya dengan shadaqallahul ‘azhim.(Lihat Hakikat Al Maru Bil Ma’ruf Wa Nahi ‘Anil munkar, Dr Hamd bin Nashir Al ‘Amar,cet 2)
Bila dikatakan “Cuma perkataan saja, apa dapat dikatakan bid’ah?” Perlu kita pahami,bahwa perbuatan bid’ah itu meliputi perkataan dan perbuatan sebagaimana sabda Rasulullah shallallanhu’alaihi wa sallam,
Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR Muslim)
Sehingga apa pun bentuknya, perkataan atau perbuatan yang dimaksudkan untuk ibadah yang tidak ada contohnya dalam agama, maka ia dikategorikan bid’ah. Bid’ah ialah tata cara baru dalam agama yang tidak ada contohnya, yang menyelisihi syariat dan dalam mengamalkannya dimaksudkan sebagai ibadah kepada Allah.
Wallahu a’lam.
***
Artikel
Muslimah.or.id
Sumber:
Tanya Jawab Majalah As Sunnah ed 04/IX/1426H/2005M (dengan sedikit pengeditan)
Murajaah: Ust Abu Rumaysho M A Tausikal

UAS KOMPUTASI

Assalamu’alaikum wr.wb.

Berikut ini adalah informasi mengenai pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) untuk mata kuliah Komputasi Pembelajaran Biologi.

PEMBAGIAN JADWAL UJIAN AKHIR SEMESTER

KOMPUTASI PEMBELAJARAN BIOLOGI

TAHUN AJARAN 2010/2011

Berikut ini adalah informasi mengenai pelaksanaan ujian akhir semester untuk mata kuliah komputasi pembelajaran biologi, Ujian akan dilaksanakan:

Hari/ tanggal : Sabtu; 8 Januari 2011

Tempat : Lab. Komputer 1 & 2

Jam : 07.00 – selesai

Pelaksanaan dibagi dalam beberapa kelompok sebagai berikut:

Kelompok pertama
Pelaksanaan

07:00 – 10:00

Tempat:

lab.Komputer 1
A420060108 A420070081 A420080006
A420070003 A420070090 A420080007
A420070009 A420070116 A420080010
A420070014 A420080001 A420080011
A420070027 A420080003 A420080012
A420070031 A420080004

Kelompok kedua
Pelaksanaan

07:00 – 10:00

Tempat:

lab.Komputer 2
A420080013 A420080034 A420080070
A420080014 A420080037 A420080085
A420080016 A420080045 A420080088
A420080026 A420008055 A420080098
A420080028 A420080066 A420080100
A420080033 A420080068 A420080115

Kelompok ketiga
Pelaksanaan

10:00 – 13:00

Tempat:

lab.Komputer 2
A420080119 A420080155 A420080181
A420080133 A420080157 A420080184
A420080136 A420080165 A420080186
A420080145 A420008171 A420080194
A420080152 A420080172 A420080201
A420080154 A420080177 A420080206

Ketentuan:

1. Setiap mahasiswa datang sesuai dengan kelompok yang telah ditetapkan.

2. Membawa animasi dan makalah pembuatan animasi

3. Durasi waktu presentasi 10 menit

4. Aspek penilaian animasi:

a. Ide/gagasan

b. Komponen Flash

c. Kreativitas media

d. Inovatif media

e. Komunikatif presentasi

f. Penguasaan presentasi

g. Keterkaitan dengan KD

h. Penampilan

5. Sebagai tambahan nilai tugas akan diambil dari hasil pembuatan blog, diharapkan ketika ujian mahasiswa menyerahkan alamat blog masing-masing (misal: www.fuad810.wordpress.com atau www.mufusai.blogspot.com )

informasi tersebut juga dapat dilihat di depan lab.komputer 3 (R.Kuliah) atau download –>PEMBAGIAN JADWAL UJIAN AKHIR SEMESTER

wassalamu’alaikum wr.wb

Senin, 01 November 2010

kata itu...

KATA ITU…

Diri terperosok dalam jurang nista
Hanyut dalam lautan penuh dosa
Tiada kata bahagia
Lekat dengan duka

Manik basahpun turut menetes
Mengalir lembut…
Semakin terisak…
Lisanpun tercekat
Tiada kata, Jauh dari kalimat

Diri terus berlari
Mengejar dan menangkap bayang kata itu
Namun, apalah dayaku…
Kata itu terbang bersama hembusan angin
Kata itu terhapus oleh deruan ombak
Kata itu hanyut bersama derasnya aliran air

Lama diri ingin mengucap..
Mengeja kata penuh makna
Dalam hening…
Terbata lisan berucap
“ISYHADU BIANA MUSLIM”
Bulir beningpun berjejalan mengalir
Hingga mata terpejam rapat
Sepi…

Fil Fashli, 7 Rabi’ul awal 1430 H
anggifa/ Biology’07
LENTERA HATI …

Siapa mengira diri yang telah lama dalam kegelapan bisa terlepas dari ikatannya dan menemukan lentera yang terang. Diri tersadar akan semua dosa yang melingkupi dan kegelapan hidup yang menyelimuti. Diri ini bisa berubah dan bermetamorfosis menjadi insan yang sholih. Seperti oase dipadang pasir yang terik...ibarat secercah cahaya yang menerangi kegelapan malam...bagaikan madu ditengah kepahitan kehidupan yang fana...bak salju putih yang lembut, dingin, menembus rusuk.
Tapi itulah hakikat kehidupan yang tak selamanya kita dalam keimanan dan kebahagiaan. Diri diuji dengan berbagai himpitan-himpitan hidup. Terik yang sangat datang mengeringkan oase, anginpun berhembus menerpa dan memadamkan cahaya yang tadinya berpendar...madupun berubah menjadi racun yang menyakitkan dan mematikan jiwa...salju-salju putih itupun mencair, mengalir dan menghilang. Akankah kita terdiam jika kegelapan kembali hadir?
Padahal iman telah tertambat dalam hati. Melalui pencarian panjang yang medannya tak pernah mulus, jalannya berliku, terjal dan terkadang diri akan terperosok dalam lubang kegelapan yang dalam jika diri tidak bisa menjaga lentera itu.
Setelah cahaya itu hadir, ya...cahaya petunjuk, cahaya yang selalu berpendar, cahaya abadi yang tak akan pernah pudar meskipun semua yang bernyawa lenyap dari permukaan. Keangkuhan yang selalu merajai diri dan kesombongan yang selama ini membutakan hati. Semoga cahaya itu mampu melenyapkan keangkuhan dan kesombongan yang kian menyiksa diri.
Ya Robb...aku merindu berjumpa denganMU
Apakah sampai detik ini Engkau masih sudi menatapku...mencintaiku...?
Ya...hanya air mata ini yang bisa ungkapkan rasa cintaku padaMu
Kucuran kasih sayang yang tak hentinya kau siramkan padaku...
tapi kadang aku mengeringkannya dengan keangkuhanku.
Ampuni aku Ya Robb...semoga lentera itu tak meredup, selalu abadi dan tertambat dalam segumpal daging yang bernama hati...
Robbanaghfirlana dzunubana wa israfana fii amrina wa tsabit aqdamana wangsurna ’alal qaumil kafiriin
Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kamiyang berlebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir. (QS. Ali Imran : 147)

By Anggi Fatonah
Muslimah Hafidzoh Investasi Masa Depan
Penulis: Mufidah

Secara umum wanita (muslimah) adalah tiang negara dan secara khusus ia merupakan pilar dalam rumah tangga yang merupakan unsur terkecil dalam masyarakat. Bila seorang muslimah baik agamanya, bagus pemahaman dan interaksinya dengan Al-Qur’an, tentulah keluarga dan masyarakatnya juga akan mendapatkan imbas positif. Mereka akan menjadi orang-orang yang dekat, akrab dan selalu bersahabat dengan Al Qur’an.

Salah satu cara termudah bagi kita untuk bisa selalu berinteraksi dengan Al-Quran adalah dengan cara menghafalnya. Sebab dengan menghafal, paling tidak kita dituntut lebih banyak membacanya mulai pertama kali menghafal hingga terus menerus menjaga hafalan. Namun tentu saja aspek pemahaman dan pengamalannya tidak bisa dipisahkan dari aktifitas menghafal Al-Quran.

Menjadi hafizhoh (penghafal Al Qur’an), secara otomatis akan mendapatkan keberkahan dan keuntungan didunia dan diakhirat seolah-olah dia sedang menanam modal (investasi) yang nilainya berlipat-lipat untuknya, keluarganya dan generasinya. Mengapa demikian ? karena dengan menghafal, ia di tuntut untuk lebih banyak membaca dan dengan lebih banyak membaca, ia akan lebih dalam pemahamannya dan pada akhirnya, hatinya akan lebih tersentuh untuk mengamalkannya.

Berikut ini beberapa janji Allah SWT terhadap siapa pun yang menjadikan dirinya sahabat Al Qur’an, pembawa Al Qur’an di dunia dan akhirat.

Di Dunia

Mendapatkan kenikmatan yang tertinggi, karena itu orang lain boleh iri. “Tidak boleh iri kecuali pada 2 hal : orang yang memberi ilmu oleh Allah beberapa Al-Qur’an, lalu ia membacanya sepanjang siang dan malam.”(HR. Bukhori) Ia dikategorikan sebagai yang terbaik dalam generasinya, Hafalan akan membawa ketenangan dan keberkahan sehingga hidupnya terasa indah. “Sesungguhnya orang yang tidak ada dalam dirinya hafalan Al Qur’an ibarat rumah rusak.” (HR Tirmidzi)

Muslimah hafizhoh dapat memberi bekal secara langsung pada anak-anaknya, bahkan sejak dalam kandungannya.

Di Akhirat 
Ia akan mendapat syafaat dari Al Qur’an.

“Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai penolong bagi pembacannya” (HR. Muslim). Semakin banyak ia mengambil bagian dalam berinteraksi dengann Al-Qur’an, semakin tinggi derajatnya di surga.

Mendapat mahkota kemuliaan.

Kedua orang tuanya di beri pakaian terbaik yang lebih bagus dari dunia dan seisinnya. Rasul SAW menjelaskan, “Mereka akan di panggil mana orang-orang yang tidak lalai karena mengembala dari membaca kitabku ? Maka berdirilah mereka, lalu dipakaikan pada salah seorang dari mereka mahkota kemuliaan, Jika kedua orang tuannya muslim, maka keduannya di beri pakaian yang lebih bagus dari dunia dan isinnya". (HR. Thobrani).

Demikian keberuntungan dan masa depan hafizhoh di dunia dan di akhirat. Ia bagai orang yang berniaga dan selalu mendapat untung berlipat ganda, tak pernah rugi, inilah yang di gambarkan Allah SWT dalam firmannya QS 35 : 29 - 30, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, mendirikan Sholat dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan secara diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan rugi. Agar Allah menyempurnakan mereka pahala Allah menyempurnakan kepada mereka pahala dan menambahkan karunian-Nya, sesungguhnya Dia Maha pengampun lagi Maha Mensyukuri.” wallohu a’lam.
Ternyata Teh Celup Berbahaya

Apakah benar teh celup membahayakan kesehatan? Mengapa demikian? Ternyata penyebabnya lebih pada kemasannya, kantong kertas kecil berserat renggang yang ternyata mengandung chlorine, yang antara lain bisa menyebabkan kemandulan, keterbelakangan mental dan kanker! Untuk dapat lebih memahaminya, kita akan membahas perihal teh celup ini secara garis besar saja.
Di pasaran, ada 3 jenis teh yang biasa dijual; teh celup, teh daun atau teh serbuk seduh, dan teh bubuk instan. Masing-masing jenis teh bisa dipilih sesuai kebutuhan. Sebelum mengkonsumsinya, pastikan Tanggal Kedaluarsanya ! Teh Celup Bubuk teh yang dibungkus sejenis kertas berpori-pori halus yang tahan panas. Bagi Anda penggemar teh, pasti tahu teh celup.
Sangat modern dan praktis. Pastinya Anda sering minum teh karena paham akan manfaat teh bagi tubuh. Misalnya saja, teh merah untuk relaksasi, teh hitam untuk pencernaan, atau teh hijau untuk melangsingkan tubuh. Saat hendak minum teh, apakah Anda terbiasa mencelupkan kantong teh celup berlama-lama? Jika ya, hati-hati. Mungkin Anda senang mencelupkan teh lama-lama karena berpikir semakin lama kantong teh dicelupkan dalam air panas, makin banyak khasiat teh tertinggal dalam minuman teh karena teh semakin pekat.
Asal mula teh celup
Anda minum teh? Teh celup atau teh tubruk? Sudah barang tentu dengan alasan kepraktisan, banyak orang yang lebih memilih teh celup.
Secara tidak sengaja teh celup ditemukan oleh Thomas Sullivan, seorang pedagang teh dan kopi dari New York, dia mengirim sample teh dalam kantong sutra kecil kepada para pelanggannya. Dia menggunakan kantong sutra karena alasan ekonomis, kalau menggunakan kaleng, selain biaya pembuatannya lebih mahal, teh yang dikemas juga harus lebih banyak.
Pada awalnya para pelanggan Thomas bingung dengan kemasan baru ini. Mereka menganggap kemasan ini sama saja dengan teh yang dimasukkan dalam saringan metal, mereka langsung melemparkan begitu saja kemasan tersebut ke dalam air panas. Baru kemudian mereka menyadari bahwa ternyata kemasan tersebut cukup praktis untuk menyeduh teh secara langsung. Mereka menganggap ini lebih praktis karena tidak perlu membersihkan saringan teh atau teko. Selesai diseduh, kemasan berikut tehnya bisa langsung dibuang. Lama-kelamaan permintaan sample teh dalam kemasan makin banyak, dan pada akhirnya Thomas Sullivan menyadari bahwa ini bisa menjadi dagangan yang menguntungkan. Teh celupnya mulai dipasarkan secara komersial pada tahun 1904, dan dengan cepat popularitasnya menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Akan tetapi, disadari pula, kemasan tersebut membawa problem sendiri: Kualitas aroma dan rasa. Daun teh, membutuhkan ruangan untuk mengembang, sehingga bisa mengeluarkan aroma dan rasa yang optimal. Solusinya adalah membuat kemasan lebih besar, dan daun teh yang digunakan ukurannya yang paling kecil. Ukuran ini dikenal dengan nama Fanning dan Dust yang merupakan tingkat terendah dari kualifikasi kualitas teh. Ukuran yang kecil menyebabkan zat tannin lebih cepat keluar, sehingga menimbulkan rasa pahit.
Bagaimanapun, aroma dan rasa terbaik akan keluar dari hasil seduhan loose tea atau teh tubruk. Jadi kalau anda memang ingin meningkatkan apresiasi anda terhadap teh, mulailah beralih ke loose tea. Dari segi kepraktisan, memang lebih repot. Tetapi ritual penyeduhan teh merupakan bagian dari seni teh itu sendiri. Dan jangan lupa untuk tidak membiarkan ampas teh tetap di dalam teko atau cangkir Anda.
Namun seiring perkembangan zaman, kantong teh kemudian berganti, dari sutera ke kertas, inilah yang kemudian menimbulkan masalah.
Teh celup masa sekarang
Teh celup terdiri dari ramuan teh, yang kemudian untuk menambah keharumannya, di Indonesia biasanya dicampur melati, yang kesemuanya dikemas dalam kantong kecil.
Tehnya sendiri tidak berbahaya, yang berbahaya adalah kantong kertas kemasannya. Kantong teh terbuat dari kertas kecil berserat renggang, –seperti sudah disebutkan di depan, pada masa awalnya kantongnya terbuat dari sutera atau nylon– yang diisi dengan daun teh, agar dapat menyeduh teh dengan hemat dan praktis. Daun tehnya tetap berada dalam kantong ketika teh diseduh dengan air panas, membuatnya sangat mudah mengeluarkan dan membuang daun teh yang sudah diseduh itu, menyeduh teh menjadi semakin mudah karena kantung itu diikatkan pada selembar benang dengan label kertas di ujung yang lain. Jadi benang ini juga berfungsi sebagai alat untuk mencelupkan daun teh dan mengangkatnya.
Bahaya Chlorine
Pada umumnya kertas dibuat dari pulp (bubur kertas), yang terbuat dari bahan kayu, bubur ini berwarna coklat tua, untuk membuat serat pulp itu berwarna putih, digunakan sejenis bahan kimia pemutih yang terbuat dari senyawa chlorine yang sangat pekat. Sayang dalam prosesnya, chlorine ini tetap tertinggal dalam produk kertas karena tidak dilakukan penetralan karena biayanya sangat tinggi. Kertas semacam inilah yang kemudian digunakan sebagai kantong teh celup.
Hindari mencelupkan kantong teh terlalu lama, karena Anda tentu berpikir bahwa semakin lama Anda merendam teh celup itu dalam air panas, semakin banyak sari teh yang tertinggal dalam cangkir Anda. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Akan semakin banyak kandungan chlorine di kantong teh celup yang larut dalam teh Anda, apa lagi kalau Anda merendamnya lebih dari 3 menit.
Dalam industri kertas, chlorine memang biasa digunakan sebagai bahan insektisida, disinfektan, pengawet, pembersih dan pemutih kertas, yang kemudian digunakan untuk membuat tissue, popok, kain dan sebagainya; juga sumpit kayu sekali pakai, oleh sebab itu di China, sumpit jenis ini dilarang digunakan. Kenapa? Berdasarkan penelitian, diduga ada kaitan antara konsumsi chlorine dalam tubuh dengan kemandulan pria, lahir cacat, keterbelakangan mental serta kanker.
I. Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup
Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebih dari 3 – 5 menit. Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas, sehingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih. Karena bersifat disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker.
Nah, mulai sekarang, jangan biarkan teh celup Anda tercelup lebih dari 5 menit. Atau, kembali ke cara yang sedikit repot: Gunakan teh bubuk. Minumlah teh, bukan klorin…
II. (Penelitian)
Kebanyakan orang Indonesia (terutama Jawa) kalo minum teh malah sebenarnya minum gula, karena banyakan gulanya daripada tehnya. Lebih tepatnya, minum gula campur teh, campur susu, atau kopi .. sekarang ketambahan minum gula campur teh & chlorine lagi. Tapi saya percaya, yg terakhir ini masih lebih banyak sari teh-nya daripada chlorine-nya.
Berarti ada chlorine-nya ya di kertas teh celup …
Untuk memuaskan keingintahuan, saya coba lakukan test hari ini, di lab saya. Hasilnya : Untuk sample 100 ml (seukuran segelas cangkir teh), dengan air aqua diambil dari dispenser dengan panas (70 – 80oC), kemudian teh celup merk “X” diambil tehnya, kertas pembungkus dicelupkan ke sample selama 10 menit, untuk beberapa sample didapat hasil berkisar 0.04 – 1.10 mg/L. Air Aqua asalnya sendiri chlorine content-nya tidak terdeteksi.
Chlorine tergolong powerful oxidizing agent, bersifat toxic dan corrosive.
Biasa digunakan dalam proses bleaching (contoh di pabrik kertas), manufacturing syntetic rubber & plastic, serta desinfektan untuk pemurnian air.
Di Permenkes (no …), utk persyaratan kualitas air minum, setahu saya, tidak disebutkan nilai batas keberadaan chlorine (apa berarti tidak diperbolehkan?). Tapi untuk Kualitas Air Kolam Renang, Permenkes masih diperbolehkan dengan batasan antara 0.2 – 0.5 mg/L (tolong dikoreksi kalo saya keliru). Demikian juga WHO, setahu saya batasannya max. 0.5 mg/L.
Kadar klorin di dalam kemasan teh yang cuma 200 ml, bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan klorin dipengolahan PDAM yang sekian ribu kubik karena konsentras nya merupakan fungsi dari volume mG/Liter. Jadi jangan dilihat volume total, tapi dalam tiap liternya.”
III. Tanggapan LSM
Makanya industri ini mendapat serangan hebat dari LSM lingkungan karena hal di atas, di samping juga masalah kehutanan. Kertas terbuat dari bubur pulp yang berwarna coklat tua kehitaman. Agar serat berwarna putih, diperlukan sejenis bahan pengelantang (sejenis rinso/baycline) senyawa chlorine yang kekuatan sangat keras sekali!
Kertas sama dengan kain, karena memiliki serat. Kalau Anda mau uji benar apa tidaknya, silahkan coba nanti malam bawa tissue ke Studio East, lihatlah tissue akan mengeluarkan cahaya saat kena sinar ultraviolet dari lampu disco!
Berarti masih mengandung chlorine tinggi. Kalau di negara maju, produk ini harus melakukan proses neutralization dgn biaya cukup mahal agar terbebas dari chlorine dan dapet label kesehatan. Tissue atau kertas makanan dari negera maju yang dapat label Depkes-nya tidak bakalan mengeluarkan cahaya tersebut saat kena UV. Kertas rokok sama saja, bahkan ada calsium carbonat agar daya bakarnya sama dengan tembakau dan akan terurai jadi CO saat dibakar. Di Indonesia tidak ada yang kontrol, jadi harap berhati-hati.
Jadi apa jalan keluarnya?
Yang pertama, jangan terlalu lama merendam teh celup dalam air panas, jangan lebih dari 3 menit.
Yang kedua, hindari penggunaan teh celup, sebagai gantinya, kembali seperti dulu, dengan menggunakan teh tubruk, atau teh teko, kalau mau lebih nikmat lagi, lakukan ritual minum teh seperti di China, Korea atau Jepang, ini bisa menenangkan dan meningkatkan rasa hormat kepada orang lain, karena pada intinya, ritual minum teh adalah penghormatan kepada orang yang dilayani, sekaligus memberikan kehormatan kepada orang yang diberi kesempatan melayani, dengan menuangkan teh ke mangkuk rekan di hadapannya.
Lindungi keluarga Anda dari gangguan kesehatan di masa depan. Hindari teh celup atau produk lain yang mengandung chlorine.

Sumber: http://kautsarku.wordpress.com/2009/03/24/ternyata-teh-celup-berbahaya/#more-752